Apa dampaknya jika bayi kekurangan ASI atau tidak sama sekali diberi ASI ? Dampak jangka panjang bisa berakibat fatal yaitu bisa mengidap Stunting, dimana kondisi ketika anak PERTUMBUHANNYA LAMBAT dan LEBIH PENDEK dibandingkan anak-anak lain seusianya, atau dengan kata lain, tinggi badan anak berada dibawah standar.
Selain itu, DAMPAK LAIN dari Stunting juga Meningkatkan risiko obesitas, Menurunnya kesehatan reproduksi, Kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat masa sekolah dan Produktifitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
Dampak jangka pendek yaitu, Peningkatan kejadian kesakitan, daya tahan tubuh berkurang, Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal, ujung2nya Peningkatan biaya kesehatan.
Yang membuat tercengang adalah Di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi ke-3 untuk jumlah stunting terbanyak. Pada tahun 2017, walaupun julahnya turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, masih ada 3 dari 10 balita Indonesia yang mengalami stunting. (Sumber Buletin Stunting, Semester I 2018)
Stunting terjadi karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya ASUPAN PROTEIN dalam KANDUNGAN ASI. Stunting pada anak bisa disebabkan oleh masalah menyusui dan tidak mencukupi asupan nutrisi serta protein.